Selasa, 25 Januari 2011

The Beatles - Empat bocah yang melegendaris asal Liverpool !!! Bag.3

Ketika bertemu Paul McCartney, John Lennon sudah mempunyai band sendiri The Quarry Men, sementara Paul bersama saudaranya, Mike, berkiprah melalui McCartney Brothers. Paul untuk pertama kalinya manggung bersama The Quarry Man tanggal 18 Oktober 1957, di sebuah klab di Liverpool. Melalui Paul, John lalu dikenalkan pada George Harrison, yang menurut Paul waktu itu, mengetahui lebih banyak kunci (chord) gitar dibandingkan kita berdua."

Berawal dari persahabatan
Persahabatan John dengan Paul sejak itu terjalin erat, terutama karena ibu John, Julia, menyayangi Paul seperti anaknya sendiri. Ketika Julia mati ditabrak mobil, Paul lebih sedih ketimbang John. Pacar John, Cynthia, dan pacar Paul, Dorothy, juga berteman dekat. 





Pada tahun 1959, John mengubah Quarry Men menjadi Johnny and the Moondogs, setahun kemudian berturut-turut mereka menggunakan nama Beatals, Silver Beats, Silver Beetles, Silver Beatles, dan akhirnya pada bulan Agustus resmi menjadi Beatles. Selain John, Paul dan George, John mengajak, Stuart Sutcliffe untuk bergabung. Paul juga mengajak temannya, Pete Best, untuk menjadi penabuh drum. 
Sejak 1961 mereka menapak karier dengan bermain di klab-klab di Hamburg (gambaran mengenai masa ini dilukiskan secara baik melalui film Backbeat yang diputar tahun lalu). Saat menapak karier dengan susah payah itu, di kala mereka jenuh dan pesimis, John selalu mengadakan ritual kecil untuk mengangkat semangat teman-temannya, dengan berteriak : '"Where are we going fellas'?" "To the top, Johnny! sahut mereka. "Where's that, then fellas?" sambut John. "To the toppermost of the provermost, Johny!” jawab mereka. 
Jalan menuju top of the pop musik" itu menjadi kenyataan berkat jasa manajer mereka, Brian Epstein, dan produser mereka, George Martin. Kedua orang inilah yang mulai pertengahan 1962, memberi peluang kepada Beatles untuk merekam di studio EMI. Setahun kemudian, lewat sejumlah hit mereka, Inggris dan Amerika dilanda sebuah penyakit yang dikenal dengan nama "Beatlemania.".
Masa setelah itu sampai 1966 merupakan masa kejayaan Beatles yang tak henti-hentinva mengadakan tur dunia. Tur terakhir diadakan di San Francisco tanggal 29 Agustus 1966. Sejak itu Beatles memutuskan untuk berhenti tur yang menggerus energi dan jiwa mereka. Maka dimulailan masa-masa Beatles sebagai kelompok yang terbatas pada merekam album di studio saja.

Perseteruan
Perpecahan mulai kelihatan ketika mereka merekam The Beatles White Album. Album ini dikenal sebagai "koleksi solo 4 orang, bukan hasil sebuah kesatuan. Tak pernah, terjadi keempatnya hadir bersama-sama. Semua lagu dalam album dirampungkan berkat proses overdubbing. George dan Ringo, tak seperti biasanya, sering bepergian ke luar negeri, membuat John dan Paul kerja ekstra keras untuk menyelesaikan album itu. 
Menurut versi George, memasuki tahun 1968 sudah terlihat tanda-tanda Beatles menuju perpecahan. "Saya biasanya harus mengerjakan sekitar 10 lagu John atau Paul. Setelah itu saya dibolehkan menulis lagu sendiri, tutur George, sembari mengeluh bahwa sebuah lagunya, Not Guilty, akhirnya tidak dimasukkan ke album meski sudah 100 kali di-take (rekam). George frustrasi pergi ke India dan merekam sejumlah lagu karangannya sendiri bersama musisi-musisi India. Ketegangan antar-personil berpuncak pada pengunduran diri Ringo tanggal 22 Agustus 1968 karena bosan terus menunggu ketiga rekannya yang selalu terlambat datang ke studio. la ngambek selama beberapa hari, terus menangis di rumahnya sambil bersumpah serapah tidak akan kembali lagi. Toh akhirnya ia sadar sendiri, Beatles menjadi satu-satunya pilihan bagi Ringo yang dianggap sebagai "warga negara kelas dua di bandnya sendiri. 
Pada tahun 1969, Paul praktis mengambil alih kepemimpinan setelah manajer mereka, Brian Epstein, meninggal dunia. Paul segera mengajak kembali ke studio untuk mengerjakan album baru, yang disambut dingin ketiga rekannya itu. Setelah Ringo lima bulan sebelumnya, tiba giliran George yang minta mundur karena tidak tahan dengan kritik-kritik Paul yang dianggap sudah keterlaluan. George baru kembali beberapa hari kemudian, de¬ngan mengajukan sejumlah syarat yang jelas persetujuan untuk mengurangi dominasi Paul. "Selama kita bersama-sama, inilah masa nadir Beatles," kata George beberapa tahun kemudian. Dominasi Paul terus terasa selama rekaman album Let It Be dan Abbey Road, tanpa ada yang pemah menggugatnya lagi. 
Sering terdengar, Yoko Ono adalah wanita yang membuat Beatles berantakan. Star yang mengelilingi Beatles sampai kini masih berbeda pendapat mengenai soal itu. Tetapi yang pasti Yoko mulai terus "menggelayut" pada John, ketika rekaman The Beatles White Album dimulai sekitar Mei 1968. George, dalam proses rekaman Abbey Road, pernah ribut besar melawan John karena ia muak melihat Yoko terus-menerus ada di studio dan ikut campur.
Paul dikhianati. Paul, sebagai satu-satunya angota Beatles yang masih menginginkan mereka berjalan terus", merasa memerlukan manajer untuk mengganti Epstein. Paul, yang saat itu sudah kumpul kebo dengan Linda Eastman, merasa ia yang berhak menentukan memilih manajer baru itu, yakni saudara Linda, John Eastman. Sementara John, tanpa persetujuan rekan-rekannya, mengangkat Alien Klein sebagai manajer, yang bertujuan mengurangi peranan Paul. Bentrok antara kedua tokoh inti Beatles ini, tak terhindarkan lagi. Tanggal 3 Februari 1969, diadakan rapat yang menentukan apakah Klein atau Eastman yang menjadi manajer baru. Beruntunglah John, berkat dukungan suara George dan Ringo, akhirnya voting 3:1 memenangkan John, dan Klein resmi menjadi manajer terhitung sejak rekaman Abbey Road dimulai. 
Tetapi sejak itu John praktis melupakan Beatles karena kesibukannya yang luar biasa untuk mengkampanyekan perdamaian lewat sejumlah konser dan gerakan perdamaian In Bed. Dan yang paling mengejutkan, John membentuk sebuah band baru, Plastic Ono Band. Meski merasa dikhianati, Paul tak kenal menyerah, terus mengupayakan agar John tetap dengan Beatles. "Terlepas dari segala persoalan, kita tetap Beatles, ya kan?" kata Paul. "Ah, saya bukan Beatle lagi," kata John. "Siapa bilang, kamu tetap Bea¬tle!" Paul marah. "Tidak! Bisakah kamu mengerti? Semuanya sudah berakhir. Berakhir! Saya ingin perceraian, seperti perceraian saya dengan Cynthia (istri pertama John)," kata John. Paul, George dan Ringo, kaget dan memandang John, masih tidak percaya. John lalu minta jaminan agar pers jangan sampai tahu bahwa mereka bubar, meski belum secara legal. Dan mungkin saja kelak mereka bisa bersatu lagi, setelah masing-masing puas bersolo karier. 
Paul merenungkan nasib Beatles selama berbulan-bulan di pertaniannya, di Skotlandia. Akhirnya suatu hari, ia membuka diri pada pers, mengabarkan, ia sudah keluar dari Beatles dan akan mengeluarkan album solo. Kini giliran John yang kaget, sebab Paul dianggapnya melanggar janji untuk tidak bicara pada pers. John juga kaget karena sebetulnya ia masih ingin Beatles utuh kembali, sebuah hal yang sulit menjadi kenyataan karena sekarang justru Paul -yang selama ini ingin kompak selalu - yang mau bubaran. 
Bunuh diri psikis. 
Ribut John - Paul berpuncak ketika dirilisnya album Let It Be tanggal 8 Mei 1970. Secara terbuka, Paul menyatakan tidak menyukai album itu. (alasannya, balada ciptaannya, The Long And Winding Road "diperkara" 'ketiga rekannya karena diisi tambahan musik orkestra. Alasan ini dipakai Paul ketika ia mengajukan pembubaran kemitraan legal (legal partnership) Beatles, ke pengadilan. la beralasan, sebagai anggota Beatles, tidak dimintai persetujuan mengenai musik orkestra itu, John marah besar karena ia memiliki bukti, yakni sebuah telegram dari Paul, yang isinya mengatakan setuju dengan pengerjaan musik orkestra Let It Be. Paul sudah tak peduli, George juga sudah mengerjakan album All Things Must Pass, juga Ringo mengeluarkan album Sentimental Journey. Menurut kritikus pop Nick Conn, "Hal yang paling menonjol tentang Beatles adalah kemandirian mereka, yang merupakan produk dari komplementasi mereka pada tingkat yang paling sempurna. Setiap anggotanya saling terikat (interlocking) yang saling mengimbangi satu sama lain, seperti kinerja sebuah arloji buatan Swiss.".



"Beatles diciptakan oleh John Lennon. Andaikan Beatles adalah sebuah manusia dengan empat wajah, maka orang itu adalah John Lennon. Dan ketika Beatles bubar, itu merupakan sebuah 'bunuh diri psikis seorang John Lennon," kata Cohn. Setelah bubar, John masih merajai dunia pop dengan karya-karya besarnya seperti Imagine, Mother, Give Peace A Chance, sampai Starting Over dan Watching The Wheels, yang terus masuk Top Ten. Paul berkarier melalui Wings, lalu membentuk Paul McCartney And His Band yang memukau dunia dan kini sedang melakukan tur dunia. 
Lagu George, Set My Mind On You pada pertengahan 1988 sempat masuk urutan pertama tangga lagu pop, dan pernah mengadakan konser sukses, Bangla Desh Concert. Terakhir, tahun 1992, ia mengadakan tur dunia bersama Eric Clapton, yang tergolong sukses pula. Sedangkan Ringo sibuk berakting serta mengumpulkan bakat-bakat baru untuk rekaman di studionya.



post terkait : sebelumnya : The Beatles 2 , The Beatles 1
                    lanjutan : The Beatles 4

0 comments:

Posting Komentar